Tentang Kelinci Holland Lop - Jenis kelinci yang satu ini mungkin sudah mulai populer di masyarakat. Ini tidak lepas dari gencarnya impor yang dilakukan beberapa anggota IRA (Indonesian Rabbit Association) beberapa tahun belakangan ini, dimana tidak tanggung-tanggung bahwa kelinci Holland Lop yang diimpor adalah yang berpredikat 'jawara' di tanah asalnya (Amerika). Saat ini keturunan-keturunan dari kelinci tersebut sudah mulai menyebar ke tangan-tangan penghobi dan peternak-peternak terkenal di Indonesia.
SEJARAH KELINCI HOLLAND LOP
Jenis kelinci ini merupakan 'warisan' dari seorang peternak kelinci terkenal dari Belanda yang bernama Adrian De Cock. Salah seorang peternak yang juga mengembangkan jenis kelinci Tan. Sudah lama De Cock mengagumi kelinci Nederland Dwarf (ND) dan French Lop, walaupun menurutnya kelinci French Lop kurang baik karena ukurannya yang terlalu besar.
Ini membuat De Cock ingin menciptakan versi 'mini' dari kelinci French Lop, yang dikemudian hari terkenal dengan nama Holland Lop. Proyek pertama dilakukan pada tahun 1949. Adrian De Cock mencoba untuk menyilangkan pejantan French Lop dengan betina Nederland Dwarf. Metode ini terinspirasi dari jenis kelinci Dutch, dimana untuk membuat tubuhnya menjadi lebih kecil, para peternak di Belanda menggunakan jenis kelinci ND. Namun metode yang dilakukan ini gagal. Anak-anak kelinci yang dihasilkan terlalu besar dan langsung mati saat proses kelahiran, dan disusul juga oleh kematian dari sang induk. Hal ini membuat De Cock menjadi patah semangat dan memutuskan untuk menghentikan proyeknya.
Pada tahun 1951, De Cock kembali memulai 'visi-nya' untuk menciptakan mini French Lop (Holland Lop) setelah disemangati dan dibujuk oleh salah seorang rekannya. Kali ini De Cock mencoba untuk membalik metodenya, yaitu menggunakan pejantan ND dan betina French Lop. Sebenarnya opsi ini telah terpikirkan oleh De Cock pada tahun '49, namun dibatalkan karena saat dibayangkan rasanya agak mustahil. Bagaimana mungkin pejantan ND yang bertubuh kecil bisa mengawini betina French Lop yang tubuhnya 4-5 kali lebih besar?
Tidak ada catatan mengenai metode yang dilakukan oleh De Cock untuk mengawinkan jantan ND dengan betina French Lop. Namun seperti kata pepatah, "dimana ada keinginan selalu ada jalan", perkawinan ini sukses dan menghasilkan 6 bayi kelinci (F1). Namun setelah besar, semua bayi kelinci ini mempunyai telinga yang tegak berdiri (tidak seperti yang dibayangkan De Cock). Rupanya gen telinga yang rapat dan tegak dari kelinci ND lebih dominan.
Pada tahap berikutnya, De Cock kembali membalik metodenya. Namun karena tubuh anakan F1 ini masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan French Lop, maka dia memutuskan untuk menggunakan pejantan English Lop, ini dilakukan pada tahun 1952. Perkawinan ini menghasilkan 3 anak (F2) yang bertahan hingga dewasa, dan semua telinganya lop (jatuh). Selanjutnya De Cock tidak menyilangkan lagi anakan F2 dengan jenis kelinci lain. Dia hanya menyilangkan betina F1 dengan jantan F2 dan jantan F1 dengan betina F2. Perkawinan ini menghasilkan anakan (F3) yang lebih baik, mulai terlihat seperti French Lop namun dengan ukuran tubuh yang lebih kecil.
Selanjutnya sepanjang tahun 1953 hingga tahun 1955, Adrian De Cock meneruskan eksperimennya dengan menggunakan jalur seperti ini, dan setiap generasi meghasilkan anakan yang lebih kecil. Hingga akhir tahun 1955, De Cock telah memiliki beberapa varietas warna dengan bobot dibawah 3kg. Kelinci ini terus disempurnakan oleh De Cock, hingga pada tahun 1964 akhirnya disyahkan oleh Badan Standarisasi di Belanda menjadi ras baru dengan bobot dibawah 2kg.
Penyempurnaan Kelinci Holland Lop
Standar Warna :
Jenis Kelinci Holland Lop mempunyai banyak warna, setidaknya ada sekitar 80-an pola warna yang diakui untuk jenis kelinci ini. Namun pola warna ini hanya dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu warna solid dan warna broken.
EmoticonEmoticon